Kau Dengarkan Jeritan Kami


Telah berulang tersebar kabar nasib buruk menimpa tenaga kerja tak kuat menanggung derita di ujung cemeti, siksa dan perkosa mereka yang tak sanggup bergelut mengakhiri hidup di mulut maut mereka yang bertekuk lutut menanggung aib kebiadaban majikan dan yang berani berlawan meraih fitnah dan berakhir di pancungan darah dari tubuhku yang tersimbah bukan ulah pertama iblis bedebah bukan juga darah penghabisan di negara bersistem perbudakan jangan katakan aku pahlawan devisa itu bahasa penipuan dan pembodohan penguasa pembungkus kejahatan pengusaha untuk menahan rintihan dan cucuran air mata jangan tertipu oleh bahasa kemunafikan dari penguasa lalim berpura-pura alim kematian yang kini kami alami bagian dari yang mati dibumi sendiri derita kutanggung dari kejahatan penguasa negeri asing sejalan kejahatan penguasa dan pengusaha negeri sendiri wahai… kaum terhina tersiksa yang dimiskinkan bangkitlah dari kesadaran keringat dan air mata jadi penyusun kekuatan siksa dan derita menjadi gelombang perlawanan kita adalah kaum pekerja bermartabat mulia yang berhak mereguk hidup layak dan berhak menjadi tuan di bumi sendiri darah yang memuncrat dari batang leherku memerahkan hati para pejuang pembebasan nyawa yang direnggut diujung pancungan adalah sinar kehormatan bagi keadilan bangkitlah ! bersatulah segera! kebenaran bersama kita !

0 comments :

Post a Comment

Mari Kita berdiskusi, apa pendapatmu. Ditunggu komentarnya kawan

Cancel Reply

Setia Di Garis Massa