Turunkan Harga Kebutuhan Menjelang Lebaran
C/o APMM, G/F, No. 4
Jordan Road, Kowloon, Hong Kong SAR Fax: 27354559
“DESAK PEMERINTAH
SEGERA TURUNKAN HARGA KEBUTUHAN
MENJELANG LEBARAN, BMI HONG KONG GELAR ISTIGHOTZAH"
Sebanyak 200 Buruh Migran Indonesia menggelar istighotzah di
depan kantor Konsulat RI di Hong Kong, minggu, 4 Agustus 2013, pukul 1-3 siang.
Buruh Migran duduk di emperan di depan kantor konsulat berdoa dan tahlil bersama sebagai wujud keprihatinan
atas naiknya harga kebutuhan pokok di tanah air. “Kenaikan semua harga sangat berimbas kepada kami diluar negeri.
Gaji kami tidak mengalami kenaikan memadai, sementara keluarga meminta tambahan
kiriman. Belum lagi kami masih harus
menanggung berbagai macam aturan pemerintah yang pasti mengeluarkan uang tidak sedikit seperti mandatory KTKLN,
asuransi TKI dan medikal check up, biaya penempatan dan biaya agen yang
mahal setiap kali pengurusan kontrak. Untuk pulang kami harus berfikir puluhan
kali" jelas Sringatin, juru bicara
JBMI dalam pidatonya setelah doa.
Sringatin menilai SBY dan kabinetnya harus bertanggung jawab
akan musibah ini. Pelonjakan harga
membuat rakyat miskin semakin tidak berdaya dan sengsara."Tidak
benar jika dikatakan Indonesia krisis
minyak apalagi pangan ditengah kekayaan
alam yang melimpah. Harga pangan
melambung dikarenakan kenaikan BBM dan monopoli pengusaha atas hasil pertanian.
Para tengkulak dunia itu membeli dengan harga murah dan menjualnya dengan harga
tinggi. Padahal upah rakyat tidak naik.
Lalu bagaimana kami harus bertahan hidup?" tegasnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Mohamad Daud dari
Kontras. Beliau menghubungkan maraknya korupsi sebagai salah satu factor
terjadinya kenaikan harga. Ia juga menyampaikan
lambatnya sikap tanggap pemerintah
dalam menyikapi musibah kenaikan harga dan mendorong Buruh Migran untuk
memanfaatkan semua akses pemerintah guna menyampaikan tuntutannya.
Nina dari Assosiasi Pemuda Kristen Sedunia untuk kawasan
Asia Pasifik, menyampaikan rasa
trenyuhnya terhadap kenaikan harga menjelang Eidul Fitri. “Ini adalah cobaan
berat bagi rakyat dan kita harus bersatu
menuntut hak-hak rakyat agar pemerintah mendengarkan tuntutan kita “
jelasnya dalam solidaritas singkatnya.
"Jika ingin meringankan beban kami, maka sebaiknyalah
pemerintah segera menurunkan semua harga kebutuhan rakyat. Jika beban keluarga
kami berkurang maka beban kami diluar negeri juga lebih ringan" tegas
Ganika Diristiani, juru bicara JBMI dalam orasinya mengakhiri program.Massa
aksi juga membuat poster bertuliskan "Harga barang naik Rakyat
Tercekik", "turunkan harga kebutuhan Rakyat sekarang juga",
Ringankan beban kami dan Keluarga" dan "pangan untuk Rakyat bukan
pengusaha". Istiqhotsah ditutup dengan pembacaan sebuah puisi berjudul
“kemerdekaan anak negri yang masih dikebiri“ dan lantunan sholawat. Massa aksi
bubar secara damai.
0 comments :
Setia Di Garis Massa
Contact Form
TERHANGAT
-
Demi menyajikan konten yang bermanfaat aku sangat membutuhkan kritik dan saran dari para pembaca sekalian. Aku lagi belajar tentang WebB...
-
ILALANG WEBLOG , Hong Kong - Menata gambar dalam sebuah posting memang merupakan kebutuhan vital yang harus tertangani dengan baik oleh ...
-
Post a Comment
Mari Kita berdiskusi, apa pendapatmu. Ditunggu komentarnya kawan