Kau dengarkah jeritku


Telah berulang tersebar kabar
nasib buruk menimpa tenaga kerja
tak kuat menanggung derita
di ujung cemeti, siksa dan perkosa
mereka yang tak sanggup bergelut
mengakhiri hidup di mulut maut
mereka yang bertekuk lutut
menanggung aib kebiadaban majikan
dan yang berani berlawan
meraih fitnah dan berakhir di pancungan
darah dari tubuhku yang tersimbah
bukan ulah pertama iblis bedebah
bukan juga darah penghabisan
di negara bersistem perbudakan
jangan katakan aku pahlawan devisa
itu bahasa penipuan dan pembodohan penguasa
pembungkus kejahatan pengusaha
untuk menahan rintihan dan cucuran air mata
jangan tertipu oleh bahasa kemunafikan
dari penguasa lalim berpura-pura alim
kematian yang kini kami alami
bagian dari yang mati dibumi sendiri
derita kutanggung dari kejahatan penguasa negeri asing
sejalan kejahatan penguasa dan pengusaha negeri sendiri
wahai… kaum terhina tersiksa yang dimiskinkan
bangkitlah dari kesadaran
keringat dan air mata jadi penyusun kekuatan
siksa dan derita menjadi gelombang perlawanan
kita adalah kaum pekerja bermartabat mulia
yang berhak mereguk hidup layak
dan berhak menjadi tuan di bumi sendiri
darah yang memuncrat dari batang leherku
memerahkan hati para pejuang pembebasan
nyawa yang direnggut diujung pancungan
adalah sinar kehormatan bagi keadilan
bangkitlah !
bersatulah segera!
kebenaran bersama kita !

Causway Bay Hongkong, 22 Oktober 2011 pukul 14:36


0 comments :

Post a Comment

Mari Kita berdiskusi, apa pendapatmu. Ditunggu komentarnya kawan

Cancel Reply

Setia Di Garis Massa