Press Rillis Aliansi Migran Progresif (AMP-HK)

Hari PRT Sedunia 2014
Aliansi Migran Progresif Hong Kong(AMP-HK)

Referensi: Umi Sudarto
Phone : +85266757652

Melihat kondisi rakyat Indonesia yang mayoritas hidup di bawah tekanan garis kemiskinan karena minimnya lapangan pekerjaan, murahnya upah buruh, mahalnya kebutuhan pokok, tingginya harga pendidikan serta maraknya perampasan tanah rakyat oleh pemerintah Indonesia yang di sokong oleh peran Imperialis memaksa rakyat miskin terpaksa harus bermigrasi menjadi buruh murah ke luar negeri, yang kepergiannya bertujuan untuk memperbaiki kondisi ekonomi 

Namun kenyataan impian tak semudah apa yang diharapkan karena berbagai permasalahan menjadi BMI sering kali bermunculan.

Minggu 15 juni 2014 ,dalam rangka mempringati hari PRT-Internasional yang ke tiga. Aliansi Migrant Progresif ( AMP ) Menggelar aksi demo didepan KJRI -HK. Dalam aksi yang dihadiri oleh anggota organisasi AMP dan massa luar yang ikut gabung tidak kurang dari 90 orang, bergerak menuntut perubahan dan perbaikan bagi perlindungan BMI yang mengacu pada konvensi ILO C189, mengingat kondisi BMI sejak adanya program ekspor buruh murah atau yang lebih tepat du sebut " Program Perdagangan Rakyat Indonesia ke luar negeri " sangat rentan dan banyak sekali kasus-kasus seperti pelecehan seksual, penganiayaan dan bahkan eksploitasi fisik yang terjadi dikalangan BMI.Sikap pemerintah yang melakukan Pelimpahan tanggung jawab dalam perlindungan pada swastanisasi didukung lagi belum adanya memotorium kedua pihak antara pengirim dan negara penerima tenaga kerja memicu banyaknya permasalahan di atas. 

Maka kami menuntut perubahan yang sejati kepada pemerintah Indonesia dengan menyikapi lebih serius segala permasalan BMI di Hong Kong khususnya dan BMI di negara penempatan lainya agar sistem perlindungan lebih berpihak kepada BMI bukan majikan dan agensi. mengingat banyaknya kasus kasus kekerasan dan. penindasan yang bermunculan, dan ini bukan terjadi pada PRTA dari Indonesia saja, tapi juga dari negara lain" Jelas Ryan sebagai penanggung jawab aksi

Dalam aksi tersebut juga disampaikan permaslahan - permasalahan BMI-PRT di Hong Kong khususnya, salah satunya adalah kontrak mandiri yang benar benar menjadi kebutuhan BMI agar terlepas dari sistem perbudakan hutang oleh agency melalui potongan gaji 

Terciptanya alat pemerasan bernama KTKLN menjadi momok bagi BMI untuk lebih tenang dan senang saat pulang ke kmpung halaman, meski Permen No 4 tahun 2013 mengatakan bahwa KTKLN hanya diberlakukan bagi BMI yang pertama kali ke luar negri. Namun pada prakteknnya banyak BMI yang masih dicekal di bandara bandara di Tanah Air. Jelas Ani dalam orasinya tentang KTKLN.

Syistem Online dan pelarangan pindah agen menjadi salah satu dari tuntutan AMP untuk segera dihapus, karna kebijakan KJRI yang menciptakan system ini hanya menguntungkan bagi agency dan PT saja untuk melegalkan jeratan pada BMI agar tidak pindah agen sebelum dua tahun masa Kontrak habis. Dan peraturan ini semakin membuat BMI terjerat pada potongan yang tinggi. Belum lagi agen nakal yang suka memprovokasi majikan untuk menginterminit pembantunya, jelas Amooy dari SERPAN saat aksi.

Dari Organisasi Bocah Lali Omah (OBLO) juga menjelaskan biaya agen yang tinggi karna adanya peraturan seperti syistem Online dan di dicabutnya perijinan Kontrak mandiri pada 2004, Disitulah akar perbudakan hutang kembali bermunculan dalam kasus overcharging sering yang menimpa buruh migran Indonesia karna harus membayar biaya Agen terus menerus dan di benarkan oleh Ryan Salah satu Koordinator aksi, yang juga menyampaikan bahwa tanggal 16 juni adalah hari PRT internasional dan.AMP tidak akan berhenti untuk menuntut pemerintah Indonesia agar secepatnya meratifikasi C189 sebagai undang-undang aturan kerja layak untuk BMI-PRT yang berada diluar negeri, maupun di seluruh Indonesia, bukan dan tidak hanya sanggup untuk menandatangani saja. namun juga harus mengesahkan,menetapkan dan menerapkan. Selain pidato, juga dibacakan statemen AMP yang berisi tuntutan aksi kepada pemerintah Indonesia yang dibawakan oleh Sifa Nurhasanah dari IMMI-HK (Ikatan Migran Muslim Indonesia)

AMP juga menuntut KJRI HK dalam perbaikan pelayanan publik, khususnya terhadap BMI yang mengadukan kasus dan masalahnya ke KJRI jelas Umi Sudarto menuntup aksi ini di tambahkan pula oleh Umi Sudarto bahwa Selama ada peraturan yang merugikan, selama hak BMI terus dirampas disitulah basis perlawanan akan terus dikobarkan karena jika perjuangan BMI berhenti sampai di sini maka jelas akan semakin memperpanjang barisan perbudakan modern.

Acara aksi yang. berlangsung selama 1 jam tersebut sebelumnnya juga di adakan acara lingkaran Aksi dan penggalangan dana untuk KARTIKA dan MELINDA serta memahamkan massa tentang hari PRT sedunia dan permasalahanya, AMP juga menggelar lingkaran aksi yang diisi dengan pendidikan pemahaman permasalahan BMI-PRTA di Hong kong Dan Tanah air dan di gelar pula dengan berbagai acara pentas seni BMI dari organisasi anggota Aliansi Migran Progresif (AMP)

Hidup buruh migran Indonesia !!! Jayalah AMP !!! 
Jayalah perjuangan rakyat tertindas!!!

Diam ditindas...!!
Atau bangkit melawan !!!

0 comments :

Post a Comment

Mari Kita berdiskusi, apa pendapatmu. Ditunggu komentarnya kawan

Cancel Reply

Setia Di Garis Massa